SMAS BHAKTYARSA

Raih Nilai Asesmen Nasional Diatas Rata-Rata, Pengawas Binaan Apresiasi SMABHAK Maumere

Pengawas Binaan SMA Swasta Katolik Bhaktyarsa (SMABHAK) Maumere, Murniati, S.Pd memberikan apresiasi kepada sekolah tersebut yang telah mendapatkan nilai Asesmen Nasional melebihi rata-rata.

Selain mendapatkan Nilai Asesmen melebihi rata-rata, Murniati, S.Pd juga memberikan apresiasi kepada SMA Swasta Bhaktyarsa Maumere yang memiliki Program Unggulan berupa Muatan Lokal Metodologi, dimana program ini mampu menjadikan peserta didiknya berinovasi dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah (KTI), layaknya seorang Mahasiswa.

Untuk diketahui, SMA Bhaktyarsa Maumere merupakan satu-satunya Sekolah di Kabupaten Sikka yang menjadikan Metodologi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan dan dijadikan sebagai Program Unggulan Sekolah.

“Saya memberikan apresiasi, karena berdasarkan Nilai Asesmen Nasional yang dilakukan tahun 2021, SMA Bhaktyarsa memperoleh skor 2,97. Skor literasi itu berkisar antara 1 sampai dengan 3. SMAS Bhaktyarsa memperoleh 2,97,” ungkap Murniati, S.Pd saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Pelaksanaan Ujian KTI bagi Peserta Didik Semester VI angkatan ke-10 di aula BSC SMAS Bhaktyarsa, Senin (06/03/2023).

Artinya lanjut Murniati, kegiatan Best Practise di sekolah ini linear dengan hasil perolehan asesmen nasional di bidang literasi. “jadi bukan sekedar konsep, bukan sekedar best practise tapi ditunjukkan di perolehan literasi pada kegiatan tersebut,” ujarnya menambahkan.

Meski memperoleh nilai 2,97 dimana nilai tersebut merupakan perolehan diatas nilai rata-rata nasional yang berada di 1,97, Murniati berharap agar hasil ini tidak sekedar menjadikan SMA Bhaktyarsa bangga, namun harus tetap melakukan berbagai inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Selanjutnya Murniati juga mengatakan yang membedakan SMAS Bhaktyarsa Maumere dengan sekolah lainnya adalah dengan menyiapkan Muatan Lokal (Mulok) Metodologi yang mendasari peserta didiknya untuk menyajikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sesuai dengan yang seharusnya. 

Karena menurut dia, jika hanya menghasilkan Karya Tulis Ilmiah saja, sekolah lain pun sudah melakukannya.

“Saya juga mengapresiasi lembaga ini, karena menyiapkan Mulok Metodologi. Karena kalau hanya menghasilkan Karya Tulis Ilmiah, sekarang hampir semua sekolah melakukan kegiatan ini. Bedanya adalah rumah kita ini telah menyiapkan Metodologi Penelitian yang mendasari agar kalian bisa melakukan kegiatan ini sesuai dengan yang seharusnya,” kata Murniati.

Hal menarik lainnya yang belum tentu dilakukan di sekolah lain lanjut Murniati menuturkan, SMAS Bhaktyarsa Maumere memiliki tim untuk memastikan bahwa hasil Karya Tulis Ilmiah peserta didiknya tidak dihasilkan dari hasil plagiat.  

Dalam kesempatan tersebut, Murniati juga menyampaikan apresiasi kepada para pendidik dan tenaga kependidikan SMAS Bhaktyarsa Maumere atas semangat mereka dalam membimbing peserta didiknya.

Dikatakan Murniati, saat ini hanya ada tiga tuntutan yang bisa menjadikan peserta didik berkompetisi yakni, menguasai literasi, menguasai numerasi dan berkarakter.

Karena itu Murniati berpesan kepada Peserta Didik SMAS Bhaktyarsa Maumere untuk terus berkompetisi secara positif meski kompetisi secara positif itu butuh energi, butuh waktu, dan butuh kompetensi. 

Gelar Ujian KTI, SMAS Bhaktyarsa Nekad Datangkan Dosen Sebagai Penguji

SMA Swasta Katolik (SMAS) Bhaktyarsa Maumere berani mendatangkan seorang Dosen sebagai penguji dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi 116 peserta didik semester VI angkatan 10. Selain dosen, penguji yang didatangkan ini juga merupakan Pengawas SMA untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris.

Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksanaan Ujian KTI, Estakia Mensiana Nona Esti dalam laporannya saat kegiatan pembukaan, di aula BSC SMAS Bhaktyarsa Maumere, Senin (06/03/2023).

“Penguji KTI terdiri dari seorang penguji yang menguji isi dari KTI tersebut. Penguji KTI adalah seluruh pendidik SMAS Bhaktyarsa Maumere, kecuali ujian perdana hari ini langsung diujikan oleh Pengawas SMA Mata pelajaran Bahasa Inggris atas nama Bapak Antonius M.K. Klarentina Naro, S.Pd.,M.Pd. Beliau ini juga adalah seorang dosen pada IKIP Muhammadiyah Maumere,” jelas wanita yang biasa disapa Esti ini. 

Penguji ini lanjut Esti, hanya akan melakukan pengujian perdana terhadap salah satu kelompok dari kelas XII MIPA 2 usai kegiatan pembukaan, Senin 06 Maret 2023. Meski demikian, pelaksanaan ujian KTI ini akan tetap dijadwalkan per kelas hingga tanggal 11 Maret 2023 dan terjadi setelah Proses KBM berakhir.

“Berhubung kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, maka ujian KTI ini dijadwalkan per kelas, mulai hari ini, Senin 06 Maret 2023 sampai Sabtu 11 Maret 2023 dan terjadi setelah proses KBM pada pukul 14.30 – 17.30 wita,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam laporannya Esti mengatakan bahwa, tujuan dari pelaksanaan Ujian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menguji kemampuan menulis peserta didik terutama dalam tulisan ilmiah. Karya Tulis Ilmiah ini pun dijadikan sebagai salah satu persyaratan kelulusan.

1. Peserta didik telah mendapatkan bekal pengerjaan Karya Tulis Ilmiah melalui mata pelajaran Metodologi.

2. Peserta didik membuat kelompok penulisan KTI, yang terdiri dari 2 orang setiap kelompok. Ada pula yang satu orang dan setiap kelompok mengajukan Judul Penelitian yang berikutnya akan di acc oleh pembimbing.

3. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dalam bentuk artikel.

4. Koordinator pembimbing akan membagi 1 pembimbing untuk masing-masing kelompok KTI.

5. Peserta didik melakukan penelitian dan penulisan melalui metode wawancara, observasi/percobaan, survei dan kepustakaan.

6. Ujian KTI ini dibuat setelah peserta didik melakukan pendaftaran ulang dan verifikasi data.

7. Setelah ujian, peserta didik melakukan revisi KTI didampingi pendidik metodologi dan pembimbing.

8. KTI yang sudah finishing akan diserahkan ke bagian kurikulum untuk direview lebih lanjut oleh tim Editor Sekolah.

9. Tim Editor Sekolah akan merevisi dan mengirimkan ke tim editor penerbit, dan karyanya akan dicek plagiasinya.

10. Hasil karya akan dibukukan dalam bentuk book chapter dan diarsipkan ber-ISBN.

11. Setiap peserta didik yang sudah menyelesaikan KTI akan diberikan Sertifikat yang diberikan dari sekolah dan atau penerbit.

Diakhir laporannya, Ibu Esti yang juga seorang guru Kimia ini pun berharap, agar program ini bisa menjadi bekal bagi peserta didik dan selalu ada inovasi dari waktu ke waktu. Bagi peserta didik, Esti menitipkan pesan “selamat berjuang dan lakukan yang terbaik” tutup dia.